Setiap tanggal 21 April, bangsa Indonesia memperingati Hari Kartini sebagai bentuk penghargaan atas jasa dan perjuangan Raden Ajeng Kartini, pahlawan perempuan dari Jepara yang memperjuangkan hak-hak perempuan dalam pendidikan, kebebasan berpikir, dan kesetaraan.
Tapi Kartini bukan hanya milik sejarah. Kartini adalah semangat. Ia lahir di Jepara, namun semangatnya bisa tumbuh di mana saja, termasuk di desa kita tercinta. Semangat Kartini hidup dalam diri ibu-ibu rumah tangga yang sabar mendidik anak-anaknya, dalam langkah perempuan yang berdagang di pasar demi membantu ekonomi keluarga, dalam suara teteh-teteh kader posyandu yang ikhlas melayani masyarakat, dan dalam tindakan pemudi yang mengabdikan diri sebagai tenaga pengajar, penggerak komunitas, hingga pelaku usaha mikro.
Hari ini, Pemerintah Desa Cipanas ingin mengucapkan Selamat Hari Kartini untuk seluruh perempuan hebat yang menjadi pelita di rumah, di lingkungan, dan di masyarakat. Kalian adalah kekuatan. Kalian adalah inspirasi. Kalian adalah versi nyata dari semangat Kartini yang tidak pernah padam.
Di tengah perubahan zaman yang serba cepat, peran perempuan desa semakin luas dan vital. Tidak hanya sebagai penjaga nilai-nilai keluarga, perempuan juga tampil sebagai pengambil keputusan, pemimpin lokal, relawan sosial, hingga pelaku pembangunan desa. Di Cipanas sendiri, banyak program desa yang tidak akan bisa berjalan tanpa peran aktif dan inisiatif perempuan-perempuan tangguh.
Misalnya dalam program pelatihan kecantikan bersama LPK Zahra, banyak perempuan yang kini punya keahlian baru dan lebih percaya diri untuk membuka usaha sendiri. Di sektor pendidikan, para guru PAUD dan Kober yang sebagian besar perempuan, dengan sabar membentuk karakter anak-anak sejak dini. Belum lagi mereka yang aktif dalam kegiatan PKK, Dasawisma, dan kegiatan sosial lainnya—semua berangkat dari semangat ingin berbuat baik, membangun, dan memajukan desa.
Itulah Kartini. Ia tidak harus berpakaian kebaya atau hadir di podium. Kartini bisa hadir dalam bentuk kerja nyata di sawah, di dapur, di ruang kelas, di forum warga, atau di balik meja kasir toko kecil milik keluarga. Perjuangan Kartini hari ini tidak lagi tentang membuka pintu pendidikan bagi perempuan—karena pintu itu sudah terbuka lebar. Tapi perjuangan Kartini hari ini adalah tentang bagaimana kita mengisi ruang itu dengan karya, keberanian, dan kontribusi positif.
Semoga semangat Hari Kartini tahun ini menginspirasi lebih banyak perempuan di Cipanas untuk terus melangkah maju. Dan semoga seluruh masyarakat, tanpa terkecuali, terus mendukung dan memberi ruang bagi perempuan untuk tumbuh, berkembang, dan bersinar.
Selamat Hari Kartini untuk ibu, teteh, dan semua perempuan luar biasa. Terima kasih karena sudah menjadi cahaya di rumah dan penggerak di masyarakat. Seperti kata Kartini: "Habis gelap, terbitlah terang." Dan kalian adalah bagian dari terang itu.